Friday, November 19, 2021

Penjelasan Tentang Sensor Ultrasonik & Sensor Thermistor Modul Output Selenoid Valve

 1. Sensor Ultrasonik

Gelombang ultrasonik merupakan gelombang yang umum digunakan untuk radar untuk mendeteksi keberadaan suatu benda dengan memperkirakan jarak antara sensor dan benda tersebut. sensor jarak yang umum digunakan dalam penggunaan untuk mendeteksi jarak yaitu sensor ultrasonik. pengertian sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya.

Cara Kerja :

    1. Sinyal dipancarkan oleh pemancar ultrasonik dengan frekuensi tertentu dan dengan durasi waktu tertentu. Sinyal tersebut berfrekuensi di atas 20kHz. Untuk mengukur jarak benda (sensor jarak), frekuensi yang umum digunakan adalah 40kHz.
    2. Sinyal yang dipancarkan akan merambat sebagai gelombang bunyi dengan kecepatan sekitar 340 m/s. Ketika sinyal menumbuk suatu benda, maka sinyal tersebut akan dipantulkan kembali oleh benda tersebut.
    3. Setelah gelombang pantulan sampai di alat penerima, maka sinyal tersebut akan diproses untuk menghitung jarak benda tersebut.

2. Sensor Thermistor



Thermistor atau resistor termal adalah salah satu jenis resistor yang hambatan listriknya bervariasi dengan perubahan suhu. Meskipun semua tahanan resistor berfluktuasi sedikit dengan suhu, termistor sangat sensitif terhadap perubahan suhu.

Cara Kerja :

Thermistor memiliki nilai hambatan atau resistansi yang berubah seiring dengan perubahan suhu atau temperatur. Temperatur tersebut akan bersinggungan langsung dengan salah satu bagian dari resistor dan mengakibatkan perubahan resistansi.

Besar kecilnya hambatan yang terdapat di resistor thermal dapat diukur menggunakan sebuah alat bernama ohmmeter. Perubahan resistansi yang dimiliki oleh resistor thermal akan sangat bergantung dari bahan pembuatnya.

Pada resistor thermal jenis NTC, perubahan suhu berbanding terbalik dengan nilai resistansi. Apabila suhu tinggi, maka resistansi yang terbentuk adalah rendah. Sebaliknya, apabila suhu terdeteksi rendah, maka nilai resistansi akan naik.

3. Output Selenoid Valve

adalah katup yang digerakan oleh energi listrik melalui solenoida, mempunyai kumparan sebagai penggeraknya yang berfungsi untuk menggerakan piston yang dapat digerakan oleh arus AC maupun DC, solenoid valve pneumatic atau katup (valve) solenoida mempunyai lubang keluaran, lubang masukan dan lubang exhaust.

Cara Kerja :

Prinsip kerja dari solenoid valve yaitu katup listrik yang mempunyai koil sebagai penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply tegangan maka koil tersebut akan berubah menjadi medan magnet sehingga menggerakan piston pada bagian dalamnya ketika piston bertekanan yang berasal dari supply (service unit), pada umumnya solenoid valve pneumatic ini mempunyai tegangan kerja 100/200 VAC namun ada juga yang mempunyai tegangan kerja DC.

4. Penjelasan Studi Kasus :


Salah satu masalah yang dapat dikerjakan robot dalam membantu manusia adalah memadamkan api. Pekerjaan ini membutuhkan reaksi yang cepat, karena kebakaran dapat dihindari apabila api belum menyebar. Masalah kebakaran dapat dikurangi apabila sumber api dapat ditemukan terlebih dahulu dan dipadamkan dalam waktu yang singkat. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah prototype robot pemadam api beroda mulai dengan merancang komponen – komponen elektronika, bagian mekanik serta aktuator gerak pada robot


Cara Kerja Sensor :


Sensor Ultrasonik berfungsi untuk untuk mendeteksi keberadaan suatu obyek tertentu yang ada di depannya kemudian sensor thermistor berfungsi untuk mengertahui suhu dari benda yang ada di sekitar robot. Ketika ada suatu benda yang terdeteksi panas atau suhu melewati batas yang sudah di atur maka robot akan otomatis mengeluarkan air dari output selenoid valve

No comments:

Post a Comment